Thursday, July 5, 2018

Review Film: Tom and Jerry the Movie (PART 1)

Halo semuanya!

Poster Resmi "Tom and Jerry The Movie"
Liburan membawa berkah! Hari ini saat post dibuat adalah hari Kamis, tanggal 5 Juli. Bagi yang masih SD/SMP/SMA mungkin tak lama lagi liburna usai. Untuk yang berkuliah, ada yang masih UAS, atau yang udah libur sampe September besok, kayak saya hehehe. Liburan ini kumanfaatkan untuk nonton film. Kali ini film yang memaksa saya untuk bernostalgia adalah film Tom and Jerry the Movie. Siapa yang sudah menonton? yah, kalo yang udah nonton pas pertama-tama launching sih kayanya udah tua deh kayak saya hehehehe, mengingat tahun tayangnya adalah tahun 1992.

Setelah 10 tahun tidak melihat film ini, akhirnya bisa juga ku tonton untuk yang kesekian kali. Hal yang paling kusuka adalah grafiknya. Yah, meskipun maksimal resolusi yang ditawarkan adalah 480p tapi grafik serta detail karakternya masuk tergolong cukup 3D di zamannya. Cukup familiar dengan mata yang biasa melihat serial short film klasik yang sering dibawakan sehingga mata tidak perlu beradaptasi lebih banyak. Pembawaan cerita yang lebih revolusioner seperti lagu di tengah film serta Tom dan Jerry yang berbicara sehingga dialog dan ekspresi yang dapat dengan jelas terbaca merupakan nilai lebih yang ditawarkan. Bahkan menjadi satu-satunya film Tom and Jerry yang dapat berbicara. Itu merupakan review singkat mengenai kelebihan yang dibawakan oleh film garapan karikatur Hannah & Barbera tersebut. Untuk kekurangannya, kita bisa simpulkan di akhir review keseluruhan. Oh ya, bagi yang belum pernah menonton, disarankan agar tidak membaca review ini karena dapat dipastikan akan mengurangi kenikmatan menonton. Well, selamat membaca!

  • INTRO
Film ini pada saat intro mulai masuk ada yang berbeda dibanding dengan short film yang dari dulu sudah dibuat turun temurun. Intro yang dihadirkan cukup modern di zamannya, dengan musik yang memiliki perpaduan vibrasi antara musik klasik yang biasa dibawakan dalam short film dan musik di era modern saat ini, terutama instrumennya.

Intro menghadirkan adegan-adegan yang sangat familiar yaitu Tom si kucing yang tiada habisnya mengejar Jerry si tikus. Berbagai adegan yang terkenal di short film sebelumnya dihadirkan di dalam intro tersebut seperti menaruh bom di pintu persembunyian Jerry, menggunakan palu tapi malah mengenai Tom sendiri, dan menggunakan sapu maupun kayu untuk memukul Jerry. Namun, ada satu adegan yang baru dalam pengalaman saya menonton animasi tersebut yaitu Tom dan Jerry beradu pedang. Jerry terlihat menggerakkan pedangnya dengan cepat tetapi Tom meremehkan gerakan tersebut. Pada akhirnya, tubuh Tom terbelah beberapa bagian dengan menampilkan bagian dalam yang cukup realistis di zaman animasi tersebut dengan menggunakan warna merah darah atau daging sebagai ‘representasi’ isi dalam tubuh kucing yang sebenarnya. 



Saat saya masih kecil, saya malah menertawainya dan menganggap itu merupakan lelucon. Tetapi pada akhirnya? Setelah dewasa saya melihat dengan agak sedikit terganggu melihatnya. Sebenarnya adegan tersebut sudah sangat sering ditemukan di beberapa film pendek yang pernah dibuat namun hanya menampilkan belahan tubuh tom yang solid yakni berwarna sama dengan warna bulunya. Itu masih sangat wajar mengingat animasi itu tidak mesti sangat logis. Untuk film ini, kelogisan tersebut mulai ada seperti pada adegan tubuh Tom terbelah beberapa bagian dan menampilkan warna daging merah cerah. Perubahan metode logisme adegan di dalam animasi juga saya rasakan dalam animasi Spongebob Squarepants di mana pada era klasik (era awal mula dibuat oleh kreatornya sendiri) dengan era modern (era garapan animator lain). Pada era klasik, animasi mengandalkan kelucuan meskipun tidak logis dan tidak mungkin muncul di dunia ini. Namun, pada era modern ini, animasi lebih mengandalkan kelogisan dengan unsur lucu di dalamnya yang banyak diartikan oleh khalayak umum sebagai lelucon yang dipaksakan. Hipotesis kedua, apakah setiap orang merasakan suatu fenomena yang sama, di mana pada saat menonton model animasi di saat masa balita kita akan menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu, kemudian ketika mulai beranjak dewasa, berpikir terbuka, dan menonton model animasi yang sama, kita akan menganggap adegan tersebut memiliki pesan tersembunyi (subliminal message) dan bila diartikan sebenarnya tidak pantas?

  • MAJIKAN SIAP PINDAH RUMAH
Setelah intro selesai, kita akan dihadapkan dengan situasi sibuk berupa majikan tom (bukan Mommy the Shoe) yang utuh sekeluarga yang akan pindah rumah. Nantinya, rumah tersebut akan digusur dan di atas tanahnya akan dibangun berupa apartemen yang mewah. Tom pun bergegas menuju mobil dan siap untuk menikmati perjalanan dan rumah baru. Jerry yang penasaran pun mengikuti Tom ke dalam mobil. Tom yang mengetahui niat Jerry untuk mengikuti pun mencoba mengusir. Terjadilah kejar-kejaran di antara situasi genting. Tom terlihat seperti makhluk yang mudah terpicu (triggered), emosional, dan temperamental. Pada akhirnya ia berhasil menjebak Jerry dan menutup rumah Jerry dengan banyak triplek/kayu.


Majikan yang terlalu hectic tidak sempat memikirkan Tom, akhirnya ia meninggalkan Tom, dan mungkin jerry, di rumah kosong tersebut. Mungkin ia terburu-buru karena telat? Atau tidak sabar dengan rumah barunya yang lebih tentram? Dilihat dari latar, rumah tersebut sudah dikelilingi gedung-gedung tinggi yang mungkin mengganggu mata. Sangat masuk akal bila dilihat. Tom yang sadar pun mencoba mengejar mobil tersebut dan berakhir di hadapan anjing bulldog. Tom pun kembali ke rumah kosong dengan perasaan mumet, pusing, dan menyesal.


Dari adegan ini, banyak kritik yang terlontar. Pertama, mengapa Tom niat sekali untuk melakukan pekerjaan tukang kayu ‘hanya’ untuk mencegah Jerry ‘nebeng’ semobil sama Tom? Kedua, pertanyaan klasik, apakah Tom sebenarnya tukang kayu? Dilihat dari caranya menyumbat rumah Jerry, ia sangat mahir melakukannya. Apa mungkin ia telah terbiasa melakukannya di ratusan episode film pendek sebelumnya sehingga dilakukan dengan mudah? Ketiga, mengapa anjing bulldog, yang dikenal sebagai 'Spike' di beberapa episode film pendek, yang ganas bisa berkeliaran di kota besar? Apakah tidak ada penertiban hewan di kota yang terlihat megah seperti New York itu? Keempat, mengapa Tom harus mengusir Jerry? Dalam beberapa film pendek sebelumnya kita tahu Tom pernah memelas ingin selalu bersama Jerry, meskipun mereka tidak pernah akur. Pada akhirnya, di saat Tom ingin mengusir Jerry, Tom malah terjebak dan tetap bersama dengan Jerry. Ya, walaupun ia mencoba mengusir atau tidak tetap saja ia bakal bersama Jerry senantiasa (kuasa sutradara itu bebas).

Selanjutnya, Spike terlihat masih berniat mendapatkan Tom. Tom terpaksa tidur di rumah kosong tersebut karena ada Spike. Jerry pun juga demikian, terpaksa menginap karena ‘dikunciin’ Tom. Keesokan harinya, datanglah petugas penghancur bangunan yang membuat takut Spike. Tom terlihat sangat nyenyak sehingga baru sadar apa yang terjadi setelah rumah telah hancur sebagian. Ia pun kabur keluar rumah dengan cepat. Di tengah jalan, terbesit di pikirannya untuk menyelamatkan Jerry. Ia sempat ragu karena ‘mungkin’ menganggap ‘ah biarkan saja ia sangat mengganggu’ atau ‘sudah tidak ada waktu lagi’. Pada akhirnya ia menyelamatkan Jerry.

Kadang, kontradiksi ini sering ditemukan di film pendek sebelumnya, di saat ia membenci Jerry tetapi tetap saja menyelamatkannya. Mungkin, ia selalu membayangi image berupa Jerry adalah makhluk kecil dan kasihan bila dibiarkan menderita. Ditambah, seluruh hidupnya (Tom) akan sia-sia seperti pengejaran, bermain ria, saling mengerjai, dan sebagainya, bila melihat Jerry sudah tiada dan ia melihat proses itu secara langsung. Ending tersebut menyakitkan, tetapi tidak terpakai di film ini. Jerry yang terlihat panik pun hanya bisa berpasrah, dan ia pun berhasil diselamatkan. Keduanya akhirnya melihat penghancuran rumah yang telah lama ditinggali mereka beserta kenanganya. Sepertinya mereka membayangi berapa banyak kenangan yang mereka berdua buat di rumah tersebut dan di mana lagi mereka akan tinggal.



Setelah berhasil menyelamatkan Jerry, Tom tetaplah Tom yang membenci Jerry. Ia seperti mengusir Jerry dari hadapannya, seperti dendam terhadap apa yang Jerry perbuat hingga Tom hidupnya tidak tenang. Jerry walaupun gemar mengganggu Tom dan terkadang ingin terbebas dari gangguan Tom, ia terlihat takut dengan dunia luar yang digambarkan di dalam film sebagai dunia suram gelap dan penuh tantangan liar. Jerry mau tidak mau meminta perlindungan dengan cara mengikuti Tom, akibat ketakutannya itu. Cara tersebut cukup cerdik. Sepertinya Jerry memikirkan apabila ia dalam masalah lagi ia akan diselamatkan oleh Tom untuk kedua kalinya atau beberapa kalinya seperti halnya saat rumah akan hancur.

  • BERTEMU TEMAN BARU
Puncaknya, Tom terlihat sangat kesal karena dibuntuti Jerry terus menerus dan ditertawai karena kesialan Tom. Tom terlihat ingin menyakiti Jerry tetapi kaget karena ada yang berbicara padanya di kejauhan. Ternyata mereka adalah anjing dan lalat yang berteman. Ya! Berteman! Dikisahkan si anjing yang bernama Pugsy merupakan bekas hewan peliharaan yang tertinggal oleh majikannya yang pindah rumah. Ternyata Tom tidak sendirian. Lalat yang bernama Ferdinand awalnya layaknya Jerry, ia suka mengganggu Puggsy. Ternyata aspek logis dan anti-logis berpadu di dalam adegan ini, di mana anjing memang terkadang suka mengganggu lalat dengan cara mengejarnya dan mencoba menangkapnya serta lalat yang terkadang suka iseng mengganggu anjing. Anti-logisnya? Mereka berteman. Mereka bercerita bahwa untuk bertahan di dunia yang sangat liar, kita harus mencari teman. Mereka, Puggsy dan Ferdinand mulai menjelaskan bagaimana mengubah kawan menjadi lawan dengan sebuah lagu.

Saat Puggsy mencoba berkenalan dengan Tom dan Jerry, Tom baru tahu bahwa Jerry bisa berbicara dan sebaliknya. Situasi makin memburuk karena mereka bertengkar memperdebatkan mengapa Tom atau Jerry baru berbicara selama mereka hidup bersama (mengingat ada sekitar 200 episode yang pernah dibuat sebelum film ini tayang).



Dalam film tersebut, sepertinya kita harus berusaha sangat keras untuk mengubah lawan menjadi kawan. Nyatanya, di dunia nyata, kita harus mencari kawan dari luar dan sebisa mungkin menghindari musuh. Kawan tersebut biasanya satu ideologi dengan orang/makhluk tersebut, yakni membenci musuh yang sama. Kelompok kawan tersebut nantinya memiliki mindset bahwa musuh yang sama tersebut harus di lawan dan basmi. Dalam kasus ini seperti kawanan kucing yang mengejar satu atau sekelompok tikus. Untuk alur cerita film ini? Kenyataan tersebut tidak berlaku.

Unsur musik tersebut sangat kental dengan animasi yang sezaman dengannya seperti Aladdin dan sekuel Princess. Semuanya mengandalkan musik sebagai pengiring dan tambahan adegan untuk meringkas alur. Genre animasi musical film mulai familiar di zamannya dan mulai menarik perhatian banyak pemirsa. Gebrakan baru yang dilakukan oleh animator garapan Tom dan Jerry pun sangat inovatif dan sangat baru sepanjang film pendek yang pernah dibuat.



Setelah Puggsy dan Ferdinand mengajari Tom dan Jerry, mereka mengajak Tom dan Jerry untuk menyanyikan lagu tersebut. Usai sudah, mereka mengajak Tom dan Jerry untuk bersalaman, menandakan sebagai akhir dari permusuhan dan awal persahabatan. Rupanya, di sini tergambar sifat asli Jerry yang pemaaf, baik, ramah, dan terbuka, dilihat dari caranya untuk memulai bersalaman dengan Tom. Tom yang memang keras kepala dan angkuh menolak mentah-mentah setelah ia dan Jerry bernyanyi bersama yang sangat kontras dengan saat ini. Ya, Puggsy dan Ferdinand tidak bisa memaksa mereka dan hanya mengingatkan mereka bahwa mereka harus berteman demi kelangsungan hidup mereka di dunia luar.

Puggsy mengajak mereka untuk makan bersama. Ia terlihat mengajak Tom dan Jerry untuk makan. Tom yang kelihatan sebal dan memusuhi Jerry yang sudah mencoba baik pada Tom akhirnya mencegah Jerry untuk makan. Mungkin sengaja agar Jerry tidak makan bersamanya. Jerry dimasukkan ke dalam pot agar mencegahnya bergerak. Sayangnya Puggsy ditangkap oleh sekawanan orang yang terlihat seperti petugas penertiban hewan liar, tetapi mereka memakai masker yang identik dengan pencuri, ditambah lagi berkata “satu lagi untuk dokter”. Bagi orang awam yang baru menonton film ini pasti akan berspekulasi “apakah Pugsy akan dijadikan sebagai hewan percobaan oleh dokter gila?”. Ternyata itu salah. Bagaimana akhirnya? Silakan tonton hingga selesai. Dalam adegan tersebut, Pugsy sendiri yang ditangkap tanpa adanya kehadiran Ferdinand. Apakah mereka berdua terpisah selama beberapa lama berteman? Nantikan kelanjutannya.



Kini tinggal Tom sendiri dan Jerry yang dikurung di dalam pot. Tom yang mencoba makan dicegah oleh sekawanan kucing gang yang berpenampilan seperti preman. Mereka pada awalnya mengira Tom sebagai Puggsy yang selalu mencari makan di wilayah gangster tersebut. Ada spekulasi baru bahwa mungkin selama ini Pugsy suka mencuri makanan di wilayah gangster tersebut yang sangat ‘kaya’ akan nutrisi makanan sisa yang dibuang dan diberikan kepada Ferdinand untuk dimakan bersama. Kucing gangster yang resah tersebut akhirnya bertindak. Mungkin karena Pugsy adalah anjing sehingga kucing gangster tersebut membutuhkan nyali untuk memarahi Puggsy. Tapi dilihat dari kegarangannya, mengapa tidak langsung memarahi Pugsy dari dulu mengingat Puggsy adalah anjing yang lembut? Atau ia lembut hanya kepada Ferdinand? Tetapi, kelihatannya ia lembut kepada siapa pun dilihat dari keramahannya menyapa Tom dan Jerry di awal pertemuan. Memang sangat membingungkan.

Mereka, kucing gang, menyadari bahwa ada kucing baru, Tom, di wilayah mereka yang mencoba baik (tidak bermacam-macam dengan mereka). Gangster tersebut mulai menyanyikan sebuah lagu mengenai kehidupan mereka yang digambarkan penuh dengan kegelapan, kejahatan, dan keberingasan. Tom yang mulai resah karena diganggu dan dikerjai oleh gangster tersebut mau tidak mau berpura-pura bernyanyi bersama seakan-akan setuju dengan mereka. Ketika Tom melihat celah keluar dari pojokan mereka, ia mulai kabur. Gangster yang mulai sadar dan belum menyelesaikan urusan teritorial mereka dengan Tom mulai mengejarnya dan tak sengaja memecahkan pot yang mengurung Jerry. Jerry yang sadar akan situasi mencari cara untuk menyelamatkan Tom. Pada akhirnya Jerry mengangkat lubang got raksasa sehingga gangster tersebut jatuh ke dalamnya. Tom yang terlihat ingin berterima kasih pada Jerry tapi terganggu oleh gengsi yang besar menolak dipanggil ‘teman’ dan mulai memperbolehkan untuk diikuti dan berjalan bersama, sembari mencari makanan dan rumah baru untuk ditinggal. Mungkin majikan juga mereka harapkan.

  • BERTEMU TEMAN BARU LAGI
Di saat mereka berdua sedang berkeliling di kota yang suram, gelap, dan liar, mereka melihat bayangan besar yang berlari ke arah mereka. Tom yang trauma dengan gangster dan petugas penangkap hewan serta Jerry yang takut karena Tom takut akhirnya mencari tempat persembunyian. Mereka bersembunyi, bergantungan dengan pembatas jalan jembatan.



Mereka ternyata salah, mereka kini melihat seseorang anak kecil yang terburu-buru mencari tempat persembunyian, seakan-akan takut terhadap sesuatu yang mengancam. Tom dan Jerry yang penasaran mengikutinya ke kolong jembatan sungai. Mereka akhirnya ketahuan dan anak kecil perempuan tersebut hampir memukul Tom karena sangat takutnya. Dilihat-lihat, anak kecil tersebut sangat trauma dengan apa yang di belakangnya yang mengikutinya. Setelah tahu bahwa mereka, Tom dan Jerry bukan ancamannya, mereka berteman.


INTERCOURSE:
Mungkin penulis baru bisa sampai sini menulis reviewnya lantaran banyak sekali yang harus ditelaah dan diketik serta di upload gambarnya. Untuk selanjutnya, penulis akan sebisa mungkin membuat lanjutan atau part 2 dari review film ini. Silakan klik Google+ untuk update terbaru. Sampai Jumpa!

Link PART 2 akan tersedia di bawah ini bila sudah siap!
vvv



No comments:

Post a Comment